Keberadaan Satlinmas sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kesiapsiagaan bencana di tingkat desa dan kelurahan semakin inklusif, tercermin dari komposisi personel berdasarkan jenis kelamin. Proporsi laki-laki dan perempuan dalam Satlinmas tidak hanya menunjukkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan sipil, tetapi juga menggambarkan komitmen daerah terhadap pemberdayaan gender dalam tugas-tugas keamanan dan kemanusiaan. Informasi ini menjadi dasar penting dalam perencanaan pelatihan, penugasan sesuai kapasitas, serta penguatan peran Satlinmas sebagai kekuatan sukarela yang profesional, responsif, dan representatif.